1. Makhluk yang memiliki kemauan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang bertumbuh dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan kepribadiannya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang paling sempurna karna memiliki akal budi
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang hasilnya sangat diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan potensi manusia.
1. Sifat Hakekat Manusia
Sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud sifat Manusiaa. Kemampuan Menyadari diri
Dengan kemampuan menyadari diri :
- Manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain (ia, mereka) dan lingkungan non manusia (fisik). Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
- Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai subyek berhadapan dengan aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan sosial)
- Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, aku sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitet).
3. Kemampuan BereksistensiKemampuan bereksistensi dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada” (seperti hewan dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” , dimana manusia tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan dan tumbuhan tetapi manusia menjadi manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
4. Kata Hati (Consuence of Man)
Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada diri manusia untuk mengetahui baik buruknya perbuatan manusia termasuk pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan akal budi.
5. Kecerdasan MoralMoral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
Kesiapan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
7. Rasa Kebebasan
Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi buta, bebas dalam arti, berbuat bebas dengan berlandaskan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, kemerdekaan yang sesungguhnya justru berlangsung dalam keterikatan karenanya, kemerdekaan erat kaitannya dengan kata hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya.
8. Kewajiban dan Hak- Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa manusia sebagai mahluk sosial.Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban.
- Kemampuan menghayati kewajiban tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan. Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan yang dapat dicapai apabila manusia dapat meningkatkan taraf hidupnya sebagai mahluk sosial(memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam (untuk eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
Sumber :
http://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar