IBD merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan di lembaga universitas. IBD adalah singkatan dari Ilmu Budaya Dasar. Pertama-tama saya akan menjelaskan mengenai arti IBD secara detail.
Ilmu (ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu.
Budaya adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dasar pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan); asas, latar. Bentuk gramatikal yg menjadi asal dari suatu bentukan.
Budaya adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dasar pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran, aturan); asas, latar. Bentuk gramatikal yg menjadi asal dari suatu bentukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa IBD (Ilmu Budaya Dasar) adalah pengetahuan dasar dan umum secara sistematis mengenai konsep-konsep yang dikembangkan dalam perkembangan masalah-masalah yang terdapat dalam pikiran manusia dan kebudayaan yang dijadikan sebagai latar atau dasarnya. Pada mulanya IBD dikembangkan dari suatu ilmu yang dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanitiesm yang berasal dari kata ‘The Humanities’ yang berarti manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari ilmu ini kita diharapkan dapat menjadi manusia yang lebuh manusiawi, berbudaya, dan lebih halus. Dimana didalamnya terkandung nilai-nilai moral manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar