Senin, 05 November 2012

Krisis Global

    Krisis global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi di pasar dunia mengalami keruntuhan  (keadaan gawat) dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Krisis global ini berawal pada negara adidaya Amerika Serikat (AS) dimana dimulai dari kredit macet perumahan di Amerika Serikat yang merupakan sentrum bagi perekonomian dunia. Akibat dari krisis global yang terjadi di AS, ini member dampak besar pada dunia.

      Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Bangkrutnya Lehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar. 

      Krisis ekonomi mempunyai empat unsur yang jelas. Unsur yang pertama adalah kejadian yang penuh resiko. Ini adalah kejadian yang mengawali suatu reaksi yang berantai dari kejadian-kejadian yang mencapai puncaknya dalam suatu krisis. Unsur yang kedua adalah keadaan rentan. Tidak semua peristiwa ini membawa seseorang kepada suatu krisis. Kalau krisis tidak rentan, pasti krisis itu tidak akan mungkin terjadi. Unsur yang ketiga adalah faktor-faktor yang menimbulkan krisis tersebut. Artinya faktor terakhir yang perlu di tambahkan adalah krisis yang aktif. Sedangkan arti istilah global dianggap berkaitan erat dengan “sedunia, secara masal, secara umum”. Jadi krisis global adalah suatu keadaan gawat, krisis yang terjadi di seluruh dunia atau mendapat dampak di seluruh dunia

Adapun terjadinya krisis global di akibatkan  antara lain:
1. Tingginya harga kebutuhan
2. Penyaluran kredit secara berlebihan sehingga tidak memperhatikan kemampuan
    membayar dari konsumen.
3. Krisis kepercayaan dari para pelaku pasar, warga Negara, bahkan antar Negara
4. Spekulasi berlebihan dari para spekulan
5. Bidang usaha dari ekonomi makro tidak berjalan seiring dengan ekonomi mikro

       Dampak krisis global terus bergerak ke berbagai belahan bumi, termasuk ke Asia. Ini menyebabkan banyak perusahaan-perusahaan atau industry yang gulung tikar, yang disebabkan tidak mampunya mengatasi krisis ekonomi global. Dampaknya bagi pekerja banyaknya pekerja yang di PHK yang akan menimbulkan banyak pengaguran dan meningkatnya angka kemiskinan.

       Ini dikonfirmasi oleh hasil studi terbaru Asian Development Bank (ADB) yang mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia 2012 dari 6,9 persen menjadi 6,1 persen. Dalam laporan bertajuk Asia Economic Outlook Update 2012, ADB mengungkapkan melambannya pertumbuhan dua lokomotif ekonomi Asia (Cina dan India). Cina diproyeksikan terkoreksi 0,8 persen menjadi 7,7 persen dan India turun 1,4 persen menjadi 5,6 persen.

Permasalah Sosial di Ibu Kota

          Membahas mengenai Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memang tiada habisnya. Mulai dari infrastruktur, penduduk, pendidikan, bahkan gaya hidup yang menjadi trendsetter di Indonesia. Kalau dipikir-pikir semua orang di Indonesia dari Sabang sampai Merauke pasti ingin datang kesana. Tak heran, banyak cara yang dilakukan penduduk diluar Jakarta untuk sekedar mengadu nasib ataupun menikmati keindahan kotanya. Namun sayang, semua makna keindahan Jakarta itu sirna karena banyaknya permasalahan sosial yang terjadi.

          Menurut polling pada Forum Detik.com, permasalahan sosial yang tertinggi adalah Penyakit , kesenjangan sosial , kemisikinan . Ada juga responden yang memilih masalah pengangguran, kriminalitas, ledakan penduduk, dan urbanisasi.
       
          Mengenai penyakit masyarakat yang sering kita lihat adalah banyak warga Jakarta yang membuang sampah di sungai, mencuci, memasak, bahkan sampai hal yang bersifat pribadi pun di lakukan di sungai itu juga. Bukan pilihan mereka kalau melakukan seperti itu. Apa mau dikata, mereka telah datang ke Jakarta bahkan bermukim di bantaran sungai misalnya hingga bertahun-tahun karena tidak mempunyai keahlian yang tetap dan bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di kota ini. Banyak orang mengemis, gelandangan, dan pengamen yang sering ditemui di Jakarta karena mereka ingin mengadu nasib tanpa memikirkan bagaimana kedepannya. Hanya berpikir bahwa Jakarta adalah kota impian, kota peruntungan mereka untuk menuju masa depan yang lebih baik, tapi nyatanya? Makin banyak pengangguran dimana-mana.

Anarkisme di Indonesia

              Di seluruh dunia, jumlah anarkis cukup banyak karena keberadaan mereka sudah lebih dua abad. Pluralitas pandangan tak bisa dihindari. Meski demikian, garis merah anarkisme konsisten dan prinsip terfundamentalnya transparan. Maka ia mudah ditelusuri, sebab hakikat anarki itu cuma menyangkut empat garis merah berikut. Anarki adalah perindu kebebasan martabat individu. Ia menolak segala bentuk penindasan. Jika penindas itu kebetulan pemerintah, ia memilih masyarakat tanpa pemerintah.
             Jadi, anarki sejatinya bumi utopis yang dihuni individu-individu yang tidak mau memiliki pemerintahan dan menikmati kebebasan mutlak. Konsekuensi butir pertama adalah, anarki lalu antihirarki. Sebab hirarki selalu berupa struktur organisasi dengan otoritas yang mendasari cara penguasaan yang menindas.
            Bukannya hirarki yang jadi target perlawanan, melainkan penindasan yang menjadi karakter dalam otoritas hirarki tersebut. Anarkisme adalah paham hidup yang mencita-citakan sebuah kaum tanpa hirarki secara sospolekbud yang bisa hidup berdampingan secara damai dengan semua kaum lain dalam suatu sistem sosial. Ia memberi nilai tambah, sebab memaksimalkan kebebasan individual dan kesetaraan antar individu berdasarkan kerjasama sukarela antarindividu atau grup dalam masyarakat.

Penganiayaan TKI Indonesia di Luar Negeri

         Permasalahan TKI di Indonesia terus saja berlanjut tak ada habisnya , bahkan sekarang ini banyak TKI TKI yang terlantar dan menjadi korban aniaya dari para majikannya di luar Negeri. Akan tetapi Pemerintah seakan lepas tangan atas apa yang telah terjadi terhadap TKI dan Non TKI asal Indonesia di luar negeri, yang merupakan WNI asli , seharusnya pemerintah melindungi bukan melakukan diskriminasi terhadap TKI di luar negeri . Bahkan beberapa Pengamat mengamati bahwa pemerintah seakan tidak serius dalam menangani kasus TKI di luar negeri.

        Pengamat masalah ketenaga kerjaan Janzy Sofyan menilai pemerintah telah melakukan diskriminasi dalam menangani persoalan WNI nontenaga kerja Indonesia (TKI) dan TKI di luar negeri. Untuk masalah di Mesir, ujar Janzy Sofyan kepada pers di Jakarta, Jumat (11/2), pemerintah demikian tergopoh-gopoh melakukan evakuasi WNI. Sementara ada ribuan TKI yang sudah sedemikian lama terlunta-lunta di luar negeri hingga kini tidak mendapat perhatian sama sekali oleh pemerintah.